Jakarta - Secara harfiah, terjemahan startup adalah usaha rintisan. Belakangan, pengertiannya menyempit menjadi usaha rintisan di bidang teknologi informasi. Mereka berkembang di jagat maya. Bentuknya bisa macam-macam, dari kegiatan jual beli, penawar transportasi, permainan hingga pengembang sistem pembayaran. "Indonesia merupakan pasar yang sangat menarik," kata Andrew Wang, Chief Operating Officer Tech in Asia, Rabu 11 November 2015 lalu.

 APA ITU STARUP DAN PENGERTIANNYA TENTANG BISNIS STARUP SILAKAN SIMAK ARTIKEL DI STARUP INDONESIA

Sebagai gambaran, Kementerian Komunikasi dan Informatika memperkirakan transaksi e-commerce Indonesia, tahun lalu sekitar US$ 12 miliar atau setara dengan Rp 150 triliun, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 40 persen per tahun. Bandingkan, rata-rata pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya 4,71 persen.

Itu baru e-commerce. Yang lain masih banyak. Coba bayangkan, berapa banyak traksaksi yang dilakukan ribuan pengemudi Go-Jek dan GrabTaxi? Berapa banyak jumlah Bitcoin yang beredar meski tak diakui? Semua terus bersemi meski belum ada hitungan resmi.

Startup juga punya komunitasnya sendiri. Rabu-Kamis 11-12 November 2015 lalu, setelah sukses di Singapura dan Tokyo, Jepang, Tech in Asia akhirnya menggelar acara serupa di Indonesia. Acara bertajuk "Tech in Asia Jakarta 2015" itu digelar di Balai Kartini, Jakarta.

Tech in Asia yang merupakan wadah bagi komunitas pecinta teknologi se-Asia ini menargetkan 3.885 pengunjung, naik dari 2.202 pengunjung tahun lalu. Dari jumlah itu, 240 di antaranya merupakan pelaku usaha startup. "Meski telah banyak perkembangan teknologi di Indonesia, kami melihat 150-200 juta orang di sini belum menyadari banyaknya kesempatan yang bisa dioptimalkan," kata Wang.

Bukan berarti startup tak punya masalah sendiri. Startup memang kaya ide kreatif, tapi mereka yang muda itu juga identik dengan kurangnya dana. Dulu, beberapa startup yang beruntung bisa mendapat pendanaan dari perusahaan venture capital atau korporasi lain. Tapi belakangan jumlahnya makin banyak.

Di Tech in Asia saja kemarin ada 60-an investor yang telah menyatakan diri tertarik berinvestasi di sektor teknologi online. Wang menyatakan, "Dari para investor yang hadir kami memperhitugkan ada dana sekitar US$ 1 miliar yang siap dikucurkan."

Putaran uang yang makin besar itu pun makin menarik, tak hanya bagi pemodal tapi juga pencari kerja. Annisa Ratih yang baru lulus dari Fakultas Komunikasi Universitas Trisakti misalnya, mengaku tertarik untuk bekerja di startup. “Ada beberapa teman yang bekerja di startup juga, kelihatannya lebih dinamis ketimbang di korporat,” ujarnya.
Axact

KAOS DISTRO

KAOS DISTRO adalah blog membahas tentang cara pembuatan Kaos Distro sampai bagaimana cara menjual Kaos Distro Online maupun offline, Silakan cari arti www.kaosdistro.web.id..Terima Kasih telah berkunjung di blog sederhana ini, Jika antum PRODUSEN KAOS DISTRO MAU KERJASAMA SILAKAN KONTAK NO TLP YANG ADA DI WWW.KAOSDISTRO.WEB.ID

Post A Comment:

0 comments: